Kamis, 21 September 2023

AJAIB

Iseng2 buka rapot dari SMP smpe SMA, mau tau sepinter apa sih gue dulu (sok iyessss) rata2 nilainya, hahaha, eh ada yg nyelip d rapot gue dan ternyata Taraaaaa tugas cerpen gue pas kelas 3 SMA, gue baca2 lagi n ceritanya sih lumayan (bagi gue). ajaib seorang GUE (biasa aja kali) bisa buat cerpen dan scorenya A (gue bold) wkwkwk lebay ah, lanjut ... guru bahasa gue ini emang baik kasih score yg tinggi ( i love you bu wiwi). emmm the title is "DUNIA BELUM BERAKHIR" hehehehe judulnya kaya lagu Saden (jaman baheula keneh). oke deh gue langsung ajah yah ketik2 isi cerpennya. moga ajah ada yang baca :D (ngarep sih sebenrnya)

DUNIA BELUM BERAKHIR
     Siang kali ini cukup panas. aku terus mendrible bola dan tak terasa keringat mengucur begitu banyak ditubuhnku. "Bella,.... Bella......." dari balik pagar seseorang melambaikan tangan kepadaku dan berjalan ke arahku. "Cika, ada apa ke sini ?" tanyaku heran melihat gadis mungil itu ke lapangan basket tempat Aku latihan. "Kamu gak suka ya aku datang ke sini ?" wajahnya berubah sedih. "engak kok, aku cuma heran aja panas-panas begini ke sini. emang ada apa ?" tanyaku heran. "Aku cuma mau kasih ini ke kamu". menyodorkan air minum dan cemilan kue kepadaku. " Oh ...., makasih ya Cik" masih berfikir heran.

     "Bell, itu siapa ? cantik banget" salah satu cowok yang penasaran dengan kecantikan Cika. Aku risih dengan mata cowok-cowok yang melihat kedatangan Cika. Sebenarnya Aku tidak menginginkan kedatangan Cika karena akan semakin banyak cowok yang bertanya kepadaku tentang Cika. Aku bosan karena sering kali cowok-cowok itu mendekatiku hanya karena ingin mendapatkan Cika. Cika memang perfect, tidak ada yang kurang dari dirinya. Semua terlihat begitu anggun. Berbeda denganku yang terlihat Jangkis (Jangkung dan Kurus) dan gak ada sisi feminimnya. Aku memang sahabatnya tapi aku merasa asing berjalan di sampingnya. Semua menganggap aku tidak ada. Aku benci dan muak dengan keadaan seperti ini setiap hari.
  
       Cika terus menungguku di sudut lapangan basket dan melambaikan tangan kepadaku dan aku membalas senyum kepadanya. Tak terasa hari sudah sore dan kami pulang bersama sambil memakan kue yang di bawa Cika.

     "Cika kamu gak usah kaya gini lagi ya, nanti kamu cape" kataku smbil mengucah terus makanan. "gak apa-apa kok, malah Aku seneng bisa liat kamu main basket". wajahnya sangat cerah


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar